Minggu, 23 Agustus 2009

BERAPA GAJI PAPA ?

Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas 3 SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

kok belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang papa menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “aku nunggu papa pulang…sebab aku mau tanya berapa sih gaji papa ?”

Lho, tumben, kok nanya gaji papa? Mau minta uang lagi ya?”.

ah enggak…pengen tahu aja.” jawab Imron.

Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000. dan setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur,kadang sabtu papa masih lembur. Jadi , gaji papa dalam satu bulan berapa, hayo ?”

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya, “kalau satu hari papa dibayar Rp 400.000 untuk 10 jam, berarti satu jam papa digaji Rp 40.000 dong,” katanya.

Wah pinter kamu…sudah, sekarang cuci kaki, bobo!”.Perintah Rudi, tetapi Imron tidak beranjak.

Sambil menyaksikan papanya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, “papa, aku boleh pijam uang Rp.5000 nggak ?”

sudah, nggak usah macam-macam lagi.Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek dan mau mandi dulu.Tidurlah…!”.

Tapi papa…” Kesabaran Rudi habis.

Papa bilang, tidur!” hardiknya mengejutkan Imron. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000 di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata,”maafkan papa, nak, papa sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau mainan, besok kan bisa…jangankan Rp.5000 lebih dari itu pun papa kasih.”

Papa, aku nggak minta uang…aku pinjam…Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini…”.

Iya, iya tapi buat apa ?” Tanya Rudi lembut.

Aku menunggu papa dari jam 8…aku mau ajak papa main ular tangga, tiga puluh menit saja, mama sering bilang kalau waktu papa itu sangat berharga.Jadi , aku mau ganti waktu papa…aku buka tabunganku, ada Rp.15.000 tapi karena papa bilang satu jam papa dibayar Rp.40.000 maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000 uang tabunganku kurang Rp.5.000. Makanya aku mau pinjam dari papa,” kata Imron polos.

Rudi terdiam…ia kehilangan kata-kata, dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari,ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya…

Dikutip dari salah satu catatan dalam buku cinderamata pernikahan temanku.

1 komentar: